Yin dan yang
Artikel ini sudah memiliki daftar referensi, bacaan terkait, atau pranala luar, tetapi sumbernya belum jelas karena belum menyertakan kutipan pada kalimat. |
Bagian dari seri mengenai |
Kepercayaan tradisional Tionghoa |
---|
Portal Shenisme |
Bagian dari seri tulisan mengenai |
Taoisme |
---|
Portal Taoisme |
Yin-Yang atau Yin dan Yang adalah konsep dalam filosofi Tionghoa yang biasanya digunakan untuk mendeskripsikan sifat kekuatan yang saling berhubungan dan berlawanan di dunia ini dan bagaimana mereka saling membangun satu sama lain. Konsep tersebut didasarkan pada asal muasal dari banyaknya cabang ilmu pengetahuan klasik dan filosofi Tionghoa serta dapat digunakan sebagai pedoman pengobatan Cina dan menjadi prinsip dari seni bela diri yang ada di Tiongkok, sebagai contoh Baguazhang, Taijiquan (Tai Chi), dan qigong (Chi Kung) dan ramalan Ching.
Yin dan Yang saling berlawanan dalam interaksi dengan dunia yang lebih luas dan sebagai bagian dari sistem yang dinamis. Semua hal memiliki kedua aspek tersebut yakni Yin dan Yang, tetapi tidak setiap aspek tersebut memiliki perwujudan yang jelas pada objek dan mungkin pasang surut atau mengalir dari waktu ke waktu. Konsep Yin dan Yang sering dilambangkan dengan berbagai bentuk yang bervariasi dari simbol Taijitu, yang mana lebih umum dikenal pada kebudayaan barat.
Ada beberapa persepsi (terutama di barat) yang mengatakan bahwa Yin dan Yang selalu dihubungkan dengan sesuatu yang baik dan jahat. Namun, filsafat Taoist biasanya tidak memperhitungkan sesuatu yang baik atau jahat dan penilaian moral, dalam kaitannya dengan konsep keseimbangan. Konfusianisme tidak melampirkan dimensi moral dari Yin dan Yang. Tapi dalam istilah modern, istilah ini sebagian besar telah teradaptasi oleh filosofi Buddha Taoist.
Sifat Yin dan Yang
[sunting | sunting sumber]Tidak mungkin kita berbicara tentang Yin dan Yang tanpa referensi dari seseorang yang berpendapat lain, karena Yin dan Yang terikat bersama sebagai bagian dari keseluruhan (misalnya Anda tidak dapat melihat bagian bawah sebelum melihat bagian atasnya). Sebuah ilustrasi menjelaskan ide tentang pendalilan antara kehidupan pria saja atau wanita saja. Ras ini akan punah dalam satu generasi. Namun, pria dan wanita menciptakan generasi baru yang memungkinkan mereka untuk bertahan hidup. Interaksi dari keduanya dapat melahirkan ide-ide baru. Yin dan Yang mengubah satu sama lain seperti arus di dalam laut. Setiap yang hidup akan mati, benih akan tumbuh dan kemudian akan mati.
Penggunaan nama Yin dan Yang sebagai nama tempat
[sunting | sunting sumber]Banyak tempat di Tiongkok, seperti Luoyang, mengandung kata Yang, dan beberapa tempat seperti Huayin, mengandung kata Yin. Ini adalah cara yang sangat tradisional untuk menempatkan nama-nama tempat. Yang berarti tempat ini berada di lereng bagian selatan gunung atau di tepi utara sungai. Misalnya, Luoyang berada di tepi utara Sungai Luo. Yin berarti berada di lereng utara gunung atau berada di tepi selatan. Misalnya, Huayin berada di lereng utara Gunung Hua.
Simbolisme Yin dan Yang
[sunting | sunting sumber]Yin adalah sisi hitam dengan titik putih pada bagian bawahnya dan Yang adalah sisi putih dengan titik hitam pada bagian atasnya. Hubungan antara Yin dan Yang sering digambarkan dengan bentuk sinar matahari yang berada di atas gunung dan di lembah. Yin (secara harafiah yaitu tempat yang teduh) adalah daerah gelap yang merupakan bayangan dari gunung, sementara Yang (secara harafiah yaitu tempat yang terang atau cerah) adalah bagian yang tidak terhalang oleh gunung. Saat matahari bergerak, Yin dan Yang secara bertahap bertukar tempat satu sama lain, mengungkapkan apa yang tidak jelas dan menyembunyikan yang sudah terungkap. Yin ditandai dengan sesuatu yang lambat, lembut, menghasilkan, menyebar, dingin, basah, dan pasif. Berhubungan dengan air, bumi, bulan, feminitas dan malam hari. Yang sebaliknya ditandai dengan cepat, keras, padat, fokus, panas, kering, dan agresif. Berhubungan dengan api, langit, matahari, maskulinitas dan siang hari.
Religius dan Filosofis
[sunting | sunting sumber]Para Taijitu dan konsep dari periode Zhou telah diterapkan dalam keluarga dan hubungan relasi. Yin sebagai wanita dan Yang sebagai pria. Mereka menjadi satu sebagai dua bagian dari keseluruhan. Praktisi Yoga Zen, sebuah sistem pelatihan yang diciptakan pada tahun 2007, berpendapat bahwa Yin dan Yang merupakan suatu aliran. Taijitu adalah salah satu simbol yang tertua dan paling terkenal di dunia, tetapi masih banyak orang yang tidak memahami arti dari Yin dan Yang. Hal tersebut menggambarkan salah satu teori filsafat Tao kuno yang paling mendasar dan mendalam. Inti dari hal tersebut adalah dua unsur keberadaan yang berlawanan tetapi saling melengkapi. Cahaya yaitu Yang digambarkan dengan warna putih, bergerak naik berpadu dengan kegelapan yaitu Yin yang digambarkan dengan warna hitam dan bergerak turun. Yin dan Yang adalah kekuatan yang berlawanan, tergantung dari aliran siklus alami. Mereka selalu mencari keseimbangan meskipun mereka bertentangan, tetapi mereka tidak selalu bertentangan satu sama lain. Sebagai bagian dari Tao, mereka hanyalah dua aspek realitas yang sebenarnya berdiri sendiri. Masing-masing mengandung unsur dari yang lainnya, karena itu terdapat titik hitam dari Yin pada bagian putih dan begitu pula sebaliknya. Mereka tidak hanya sekadar saling menggantikan, namum mereka menjadi bersatu sama lain melalui aliran konstan alam semesta.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- Porkert (1974). The Theoretical Foundations of Chinese Medicine. MIT Press. ISBN 0-262-16058-7.
- Taylor, Rodney Leon (2005). The Illustrated Encyclopedia of Confucianism, Vol. 2. New York: Rosen Publishing Group. p. 869. ISBN 978-0-8239-4079-0.
- Muller, Charles. "Daode Jing".
- http://www.iep.utm.edu/y/yinyang.htm
- Osgood, Charles E. "From Yang and Yin to and or but." Language 49.2 (1973): 380–412 . JSTOR. 16 Nov. 2008 <http://www.jstor.org/search>.
- Giovanni Monastra: "The "Yin–Yang" among the Insignia of the Roman Empire?", Sophia, Vol. 6, No. 2 (2000)
- Late Roman Shield Patterns. Notitia Dignitatum: Magister Peditum
- Helmut Nickel: "The Dragon and the Pearl", Metropolitan Museum Journal, Vol. 26 (1991), p. 146, Fn. 5
- Woolidge, Doug (June 1997). T’AI CHI The International Magazine of T’ai Chi Ch’uan Vol. 21 No. 3. Wayfarer Publications. ISSN 0730-1049.
- Hoopes, Aaron (2007). Zen Yoga: A Path to Enlightenment though Breathing, Movement and Meditation. Kodansha International. ISBN 978-4-7700-3047-4.